Update soal Pertamina Geothermal (PGEO), Ada Kisi-kisi Dividen
Tuesday, May 07, 2024       09:02 WIB

JAKARTA, investor.id - Saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk () pada perdagangan 6 Mei kemarin melesat 9,88% ke Rp 1.335. Sebanyak 93,78 juta saham ditransaksikan, frekuensi 11.750 kali, dan nilai transaksi Rp 121,66 miliar.
Pertamina Geothermal () akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 28 Mei 2024 mendatang. Rapat akan digelar di Grha Pertamina, Jakarta mulai pukul 13.30-16.00 WIB.
"Perseroan menyampaikan pemberitahuan penyelenggaraan rapat umum pemegang saham," jelas direksi dalam pemanggilan RUPST dikutip Selasa (7/5/2024).
Salah satu mata acara adalah persetujuan penetapan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2023. Selain itu ada mata acara persetujuan pergantian pengurus perseroan.
Pada 2023, anak usaha Pertamina ini membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 163,59 juta (sekitar Rp 2,52 triliun). Angka laba bersih itu naik dari tahun sebelumnya yang jumlahnya sebesar US$ 127,34 juta.
Adapun pada RUPST tahun lalu pada 5 Juni 2023, menyetujui dividen final tahun buku 2022 senilai US$ 30 juta atau Rp 10,8/saham.
Kebijakan Dividen
Sementara itu, berdasarkan laporan tahunan Pertamina Geothermal () 2023 dijelaskan mengenai kebijakan dividen perseroan. Di mana setelah melakukan IPO ( initial public offering ), dengan memperhatikan kebijakan yang telah disampaikan di atas serta melihat kondisi keuangan perseroan secara keseluruhan, perseroan berencana untuk mengusulkan pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50% dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain, sesuai dengan anggaran dasar perseroan.
Penetapan, jumlah, dan pembayaran dividen tunai di masa mendatang, jelas manajemen , akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk, namun tidak terbatas pada: (i) laba ditahan, kinerja operasi, arus kas, prospek usaha dan kondisi keuangan perseroan di masa depan, dan (ii) faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh para pemegang saham perseroan.
Kebijakan dividen ini, ungkap manajemen Pertamina Geothermal, akan berlaku sehubungan dengan laba bersih perseroan setelah pajak untuk tahun buku yang berakhir pada tahun 2023 dan seterusnya. Sepanjang perseroan memutuskan untuk membagikan dividen, dividen akan dibayarkan dalam rupiah. Setelah penawaran umum perdana saham, perseroan tidak akan dibatasi oleh perjanjian pinjaman mana pun yang ada sehubungan dengan pembagian dividen.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM